
OKU Timur, KabarSriwijaya.com – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) yang ke-53, Pemerintah Kabupaten OKU Timur menggelar kegiatan Jalan Sehat dan Senam Sehat yang bertemakan “Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku,” pada Minggu, (19/11) pagi.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati OKU Timur Fery Antoni mengatakan, HKN perlu diimplementasikan melalui Gerakan Masyarakat (Germas) Hidup Sehat.
“Hari ini kita melaksanakan jalan sehat, senam sehat, makan buah bersama, dan hal ini mengajarkan kepada masyarakat tentang pentingnya hidup sehat,” katanya.
Ditambahkannya, HKN merupakan momentum untuk mensosialisaikan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat seperti yang telah dicanangkan oleh pemerintah.
“Sebelumnya, Pemkab OKU Timur telah melakukan Deklarasi Desa Bebas Buang Air Besar Sembarangan dan pemeriksaan PAP SMEAR dan IVA untuk mendeteksi secara dini kanker serviks,” tambahnya.
“Jadi saya tegaskan jangan ada lagi buang air besar sembarangan, sampaikan dan sosialisakan kepada masyarakat pentingnya menjaga kebersihan melalui pola hidup sehat,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan OKU Timur dr. Erly Yani saat dibincangi mengatakan, rangkaian kegiatan HKN sudah dimulai sejak 4 November yang lalu.
“Kita sudah dari beberapa minggu yang lalu melakukan kegiatan sosial seperti operasi katarak gratis di rumah sakit Ibu dan Anak Puri Asih Gumawang, dan hari ini adalah puncak kegiatan HKN di OKU Timur,” katanya.
Menurutnya, kegiatan jalan sehat dan senam sehat yang digelar bertujuan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat dan mempererat tali silaturahmi dan keakraban dikalangan pegawai dinas kesehatan.
“Selain itu, yang sangat penting adalah mensosialisaikan kepada masyarakat terkait 12 indikator Program Indonesia Sehat,” ujarnya.
12 indikator tersebut diantarnya, Keluarga mengikuti program KB, Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan, bayi mendapat ASI ekslusif, bayi mendapat imunisasi, balita mendapat pemantauan pertumbuhan, penderita TB Paru mendapat pengobatan sesuai standart dan penderita hipertensi mendapatkan pengobatan sesuai prosedur.
“Saat ini semua puskesmas telah menerapkan 12 indikator tersebut untuk meningkatkan pelayanan, namun belum seluruhnya. Target kita tahun depan seratus persen sudah diterapkan di OKU Timur,” pungkasnya. (Adv/RA)