PALI, KabarSriwijaya.com – Sebanyak 30 orang calon Jamah Haji asal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) siap diberangkatkan ke Tanah Suci Mekah untuk melaksanakan rangkaian Ibadah Haji 2019.
Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten PALI memulai manasik haji 2019 pertama kali di gelar di Masjid Al-Muckhlisin. Ada yang bebeda saat manasik, dari puluhan Calon Jamaah Haji (CJH) didominasi oleh para lansia, bahkan ada yang berumur 81 tahun, ternyata ada CJH termuda dan masih perjaka dia juga menjabat sebagai Lurah termuda di Bumi Serepat Serasan.
Peserta termuda tersebut adalah Nur Haqqy Safaat (24). Lelaki kelahiram Aceh pada tahun 1994 ini juga merupakan Lurah termuda di Kabupaten PALI, yaitu di Kelurahan Talang Ubi Timur.
“Sebelum ditugaskan sebagai Lurah, Saya sempat di Bagian Humas dan Protokol dan Saya baru ditempatkan di Kabupaten PALI selama 1 tahun belakangan. Saya asli orang Aceh, orang tua saya tugasnya di Aceh semua,” jelasnya.
Haqqy juga tak mengira bisa berangkat tahun ini karena berdasarkan informasi saat pendaftaran haji jadwal seharusnya 2021 baru bisa berangkat, namun beruntung berkat adanya penambahan kuota calon jama’ah haji (CJH) dari Kementerian Agama (Kemenag) maka bisa berangkat tahun ini, dan tidak perlu antri dua tahun lagi
“Awalnya tidak menyangka bisa berangkat tahun ini saya dan orang tua kan daftarnya itu di tahun 2011, seharusnya 10 tahun daftar tunggu baru bisa berangkat, artinya 2021 nanti namun karena adanya penambahan kuota Alhamdulillah tahun ini kita bisa berangkat lebih cepat dari jadwal seharusnya.” Tambahnya.
Terdaftar sebagai CJH dan akan berangkat haji saat usia masih muda, Haqqy merasa cukup siap untuk melaksanakan ibadah haji tersebut menurutnya ini merupakan panggilan Allah dan harus segera di laksanakan dan lebih baik masih muda daripada menunggu usia tua.
“Ini kan panggilan Allah soal usia muda atau tua sama saja, yang jelas kita jalani saja semua perintah Allah, dan kita niatkan ibadah karena Allah SWT. “ Terangnya.
Haqqy sedikit bercerita, Ia didaftarkan orang tuanya untuk haji, alasan kenapa orang tuanya mendaftarkan dia haji saat Masih duduk di bangku SMA, sebab melihat neneknya yang berangkat di usia lanjut sangat kesulitan dalam beribadah.
“Cerita orang tua saya alasan kenapa mereka mendaftarkan saya haji saat masih SMA agar saat berangkat, insyaallah juga masih muda dan sehat sehingga beribadahnya lebih kuat, memang nenek saya waktu dulu pergi haji sudah tua, tapi alhamdulillah diberikan kesehatan dan tetap saja tidak sekuat kita masih muda.” Pungkasnya. (BB)
