Kesejahteraan dan Kesenjangan Sosial di Muba, Transmigrasi Lokal Solusinya!!!

Muba, KabarSriwijaya.com – Banyaknya berita dan informasi permasalahan kesejahteraan dan anak putus sekolah yang tak kunjung terselsaikan di wilayah kabupaten Musi Banyuasin (Muba), perlu kita ketahui bersama bahwa Muba merupakan kabupaten terkaya di Indonesia, hendaknya hal seperti ini tidak terjadi lagi kedepan.
Sebuah harapan dan keinginan pemerintah berupaya untuk menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Musi Banyuasin dan tentunya hal itu hanya merupakan sebuah angan-angan jika tidak ada terobosan – terobosan yang menjadi kerja nyata seperti halnya sebuah dan kerja nyata seperti Program Transmigrasi Lokal, ini adalah solusi terbaik yang sudah terbukti dengan sebagian besar wilayah Kabupaten Musi Banyuasin yang merupakan ex Transmigrasi tebilang sukses menjadi Desa Maju bahkan mampu membentuk kecamatan-kecamatan baru yang awalnya hutan belantara dan hamparan rawa menjadi pemukiman yang maju mencipatakan SDM yang berkualitas bahkan sampai Profesor, Birokrat, ASN, Pengusaha dll. Secara fisik terciptanya unit-unit usaha berbagai lini yang mendukung kehidupan sosial masyrakat sekitar.
Menurut Cak Endi yang merupakan salah satu anak transmigran tahun 80-an yang saat ini menjadi pengurus PATRI ( Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia) dan beberapa Organisasi lainnya, ia terus berupaya untuk membantu masyarat di bidang pendidikan, baik itu dari pendidikan non formal sampai dengan peguruan tinggi dengan menyalurkan beasiswa di pondok pesantren sampai dengan peguruan tinggi,
Sederhana yang diharapkannya Dengan adanya efek domino yang sudah ia susun akan ada dampak positif yang terjadi di masa depan ,“meningkatkan pendidikan dan life skill yang mampu mendorong kesejahteraan,” dengan kesederhanaanya yang selalu mengawal anak-anak yang benar-benar ingin sekolah dan kuliah.
Cak Endi menilai, program pemerintah sudah bagus seperti pembanguan rumah layak huni dan bantuan untuk masyarakat miskin, namun harus di dukung dengan sector lain dari aspek ekonomi untuk keberlanjutan hidup mereka.
Transmigrasi Lokal merupakan solusi dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada, misalnya di suatau wilayah kecamatan atau desa terdapat lahan yang mampu mengakomodir 10 kepala Keluarga (KK) sudah bisa di laksanakan dengan mendata masyarakat yang benar-benar miskin.
Cak Endi mengharapakan keterlibatan seluruh unsur pemerintahan seperti Dinas Sosisal, BPN ATR, Dinas Perkebunan, Perkim dan seluruh dinas tekait untuk mendata masyarakat miskin dan masyarakat yang tidak mempunyai lahan perkebunan tersebut.
Selanjutnya bangun sarana pendukung pemukiman tersebut, mulai dari Rumah, Jalan, dan lahan pertanian sebagai mata pencaharian untuk keberlanjutan masyarakat transmigrasi local tersebut, bina mereka sehingga hidup layak di Kabupaten Musi Banyuasin.
Cak Endi juga berharap Sosok Pemimpin Musi Banyuasin kedepan harus bersentuhan langsung dengan masyarakat, mengakomodir kegiatan-kegiatan kepemudaan, yang memperhatikan pendidikan, Pondok pesantren, infrastruktur social masyarakat, serta mampu mengatasi pengangguran dengan meningkatkan life skill selanjutnya penyaluran kerja sesuai skill, berikutnya melakukan pembinaan wirausaha.
Dengan sumber daya alam yang melimpah dan Pemimpin yang tepat Musi Banyuasin akan menjadi Kabupaten yang sejahtera dan Zero Pengangguran ucap Cak Endi di akhir Obrolan.