
OKU Timur, KabarSriwijaya.com – Lantaran belum turunnya dana hibah di tahun 2017 yang sampai saat ini belum adanya kejelasan, membuat kinerja dan kegiatan operasional Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten OKU Timur menjadi terhambat.
Kondisi ini semakin diperparah dengan minimnya jumlah peralatan Alat Tulis Kantor (ATK) yang tidak lengkap, padahal peralatan tersebut sangatlah primer hingga membuat staff dan para pegawai kesulitan untuk bekerja, ditambah lagi jaringan telpon dan internet yang selama ini sangat membantu untuk komunikasi juga terputus, karena belum dibayar sejak empat bulan terakhir.
“Gimana kita mau bekerja maksimal kalau semua peralatan yang ada di kantor sudah tidak lengkap. Contohnya, jaringan telpon dan internet terputus karena belum dibayar, printer juga rusak karena habis tinta. Terlebih peralatan siaga bencana yang sampai saat ini masih nihil,” terang salah satu Staff yang enggan menyebutkan namanya saat diwawancarai awak media di markas PMI OKUT, Selasa (11/04/2017).
Sementara itu, Ketua Korps Sukarela (KSR) OKU Timur Indra S, menambahkan, jika keadaan tersebut tidak cepat dipikirkan oleh pengurus PMI dan Pemkab OKU Timur, maka kemungkinan besar apa yang sudah diprogramkan markas PMI dan KSR terhambat dan tidak akan terselenggara dengan baik.
“Kita relawan KSR sangat berharap kepada pengurus PMI agar dapat memantau dana hibah tersebut, karena program markas PMI dan KSR sangat bergantung pada dana hibah. Apalagi dalam waktu dekat KSR sudah punya agenda untuk melaksanakan lomba PMR se-OKU Raya, kalau dana tidak ada bagaimana kita bisa melaksanakannya,” katanya.
Dirinya juga meminta kepada pengurus PMI kedepan agar dapat melengkapi semua peralatan siaga bencana dan melengkapi fasilitas relawan-relawan yang ada di PMI.
“Sehingga jika terjadi bencana para relawan sudah bisa siap menggunakan peralatannya,” tukasnya. (RA)